Jumat, 02 Januari 2009

Pedagang Eks Pasar Antri Cimahi Dijanjikan Tempat Baru

Pedagang Eks Pasar Antri Cimahi Dijanjikan Tempat Baru[1]

Cimahi, Sinar Harapan


Pemerintah Kota Cimahi berjanji menyediakan tempat penampungan bagi eks pedagang Pasar Antri dan Pasar Inpres Sriwijaya yang tidak mampu membeli kios di Pasar Antri Baru. Selain itu, pemkot menjamin tidak akan membiarkan para pedagang menganggur setelah kedua pasar tersebut dibongkar.
"Pemkot tidak akan bohong dan tidak akan membiarkan pedagang menganggur dan tidak berdagang kembali. Dan untuk menyelesaikan tentang tempat penampungan pedagang sementara silakan datang ke Dinas Perekonomian dan Koperasi," kata Wali Kota Cimahi, Ir. H.M. Itoc Tochija, M.M. kepada, SH, di Cimahi, Senin (29/3).

Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, puluhan pedagang eks Pasar Antri dan Pasar Inpres terus berdatangan ke Kantor Dinas Perekonomian dan Koperasi (Perekop) Cimahi di Jln. Gedung Empat. Mereka datang untuk minta surat rekomendasi agar bisa berdagang di Pasar Antri Baru atau mendapatkan di lapak yang ada di Lapangan Sriwijaya.

Para pedagang umumnya menyatakan tidak mampu membeli kios di Pasar Antri Baru karena harganya tidak bisa mereka jangkau. Bahkan, sebagian pedagang sampai saat ini terpaksa menganggur dan tinggal di rumah karena tidak ada tempat untuk berjualan setelah kiosnya di Pasar Antri dibongkar.
Kepala Dinas Perekop, Drs. Bambang Arie Nugroho mengakui pihaknya terus didatangi para pedagang dari Pasar Antri untuk meminta rekomendasi agar bisa membeli kios dan lapak di Pasar Antri Baru.

Disebutkan, hingga sore kemarin sudah 411 surat rekomendasi diserahkan kepada pedagang.
Nugroho menambahkan dengan adanya rekomendasi tersebut, maka para pedagang eks Pasar Antri langsung bisa melanjutkan aktivitasnya di Pasar Antri Baru. Sedangkan bagi pedagang yang tidak mampu membeli kios di Pasar Antri Baru, tambahnya, pihaknya tengah mengupayakan agar mereka bisa berjualan di pasar-pasar yang masih kosong seperti Pasar Cimindi dan Pasar Atas.

Dibangun Mal


Tentang eks Pasar Antri dan Pasar Inpres yang sudah diratakan, Wali Kota Cimahi Itoch Tochija menyatakan, di lokasi itu segera dibangun mal. Pembangunannya tetap akan dilakukan oleh PT Bumi Kencana Indah (BKI) yang membangun Pasar Antri Baru. Pelaksanaannya diharapkan dapat segera dimulai.

\Sementara itu Kepala Dinas Tata Kota yang juga Ketua Tim Pembangunan Kawasan Pasar Antri, Herdadi Pagih mengatakan, pembangunan mal itu diharapkan dimulai April 2004 atau setelah pemilu.
"Gambar (mal) kini sedang dituntaskan, sedangkan gambar-gambar konstruksi sedang dalam pemeriksaan kami. Bahkan, di lapangan sedang dilakukan penelitian tanah untuk memastikan keamanan dan daya dukung tanah, karena mal yang akan dibangun itu direncanakan bertingkat empat atau lima," kata Herdadi.

Disebutkan, pembangunan mal itu dijadwalkan selesai tahun ini, tidak seperti pembangunan Pasar Antri Baru yang mengalami keterlambatan. Terlebih lagi, PT BKI sangat berkepentingan untuk segera menyelesaikan pembangunan mal tersebut.

"Kalau tidak selesai pada 2004, PT BKI juga akan rugi. Pemkot sendiri tidak rugi apa-apa. PT BKI kan menggunakan uang pinjaman bank. Jadi, semakin lambat menyelesaikan pembangunan, PT BKI pun akan semakin rugi," ujar. Herdadi. (fat)



[1] Senin, 29 Maret 2004, http://www.sinarharapan.co.id/berita/0403/29/nus02.html

Tidak ada komentar: